Hai sobat JOC,
maaf banget nih admin telat banget posting laporan kegiatan kita tanggal 2
September kemarin. hehehe.
Akhirnya setelah
sekian lama JOC libur, para member JOC kembali berkumpul untuk melakukan
kegiatan bersih-bersih pada hari Minggu, tanggal 2 September 2012. Selama bulan puasa, gelora bung karno sangat
sepi, sehingga sampah-sampah pun sedikit.
Namun, kemarin setelah puasa berakhir, GBK kembali ramai dengan
orang-orang yang berolahraga atau sekedar bermain dan santai. Sehingga, yah, bisa ditebak, sampah pun
kembali bertebaran di sana-sini. Kami memulai
kegiatan kami pada pukul 08.00 seperti biasa, mengelilingi GBK, dan memunguti
sampah sambil sesekali berkampanye dan mengingatkan pengunjung.
Namun ada yang
membuat kami agak tergelitik.
Saat kami memungut sampah, banyak orang yang malah meledek, dengan acuh membuang sampah sembarangan, atau mengira kami petugas kebersihan baru GBK. Dari sini saya mengambil kesimpulan(maaf kalau mungkin keliru, tapi ini yang saya rasakan)bahwa sebagian besar masyarakat Jakarta tidak peka, manja serta amat bergantung pada petugas kebersihan.
Saat kami memungut sampah, banyak orang yang malah meledek, dengan acuh membuang sampah sembarangan, atau mengira kami petugas kebersihan baru GBK. Dari sini saya mengambil kesimpulan(maaf kalau mungkin keliru, tapi ini yang saya rasakan)bahwa sebagian besar masyarakat Jakarta tidak peka, manja serta amat bergantung pada petugas kebersihan.
Seringkali saya
mendengar sayup-sayup komentar, “Ngapain ikutan bersihin, toh udah ada petugas
kebersihannya”, atau “kurang kerjaan banget ikut bersih-bersih” dll. Namun, akan percuma jika saya bertanya-tanya,
“ Kenapa ya, mereka berpikir seperti itu?”.
Tentang kenapa mereka berpikir masa bodoh seperti itu, saya sendiri
belum bisa memahaminya.
Yang saya sibuk pikirkan saat ini adalah, “ Bagaimana ya, caranya mengubah pemikiran masyarakat Jakarta”. Seperti yang pernah disinggung bapak Ashida dalam artikelnya di Jakarta Shinbun, bahwa seringkali ada orang yang melempar keluar sampah dari dalam mobilnya ke jalanan. Orang yang ‘hobi’ nyampah di pinggir jalan pun tidak terhitung jumlahnya.
Yang saya sibuk pikirkan saat ini adalah, “ Bagaimana ya, caranya mengubah pemikiran masyarakat Jakarta”. Seperti yang pernah disinggung bapak Ashida dalam artikelnya di Jakarta Shinbun, bahwa seringkali ada orang yang melempar keluar sampah dari dalam mobilnya ke jalanan. Orang yang ‘hobi’ nyampah di pinggir jalan pun tidak terhitung jumlahnya.
Sahabat JOC yang
baik, pernahkah kalian berpikir, akan jadi apa negeri kita nanti jika kita
terus bersikap tidak peduli dengan hal di sekitar kita? Pernahkah kalian berpikir bahwa alam negeri
kita yang begitu indah dan kaya ini akan rusak serta punah akibat sikap masa
bodoh kita?
Negeri ini
adalah milik kita. Tetapi, kenapa malah
teman-teman Jepang yang lebih peduli akan kelestariannya?. Jakarta adalah rumah kita, namun kenapa kita
sebagai warga Jakarta terkesan apatis dan tidak sensitif terhadap masalah
lingkungan yang terjadi di sekitar kita.
Saya sangat
paham bahwa tidak mudah membersihkan kota Jakarta. Tapi,itu bisa kita lakukan, JIKA kita semua
memiliki visi dan misi yang sama, JIKA kita semua memiliki keinginan agar
Jakarta menjadi lebih baik dan lebih bersih.
Kita mulai dari diri sendiri. Dari kesadaran diri sendiri. Paling tidak dengan tidak membuang sampah
sembarangan. Jika kalian tidak menemukan
tempat sampah, simpan sampahnya di tas kalian dulu, sampai kalian menemukan
tong sampah. Nggak susah, kan?
Ingat, jangan
selalu jadi orang yang menyalahkan orang lain. “ Habisnya pemerintah bla bla”.
“ Soalnya yang lain juga bla bla”.
Baiklah, saya juga tidak bisa menyanggah bahwa kita masih belum bisa mengandalkan
pemerintah kita. Tapi, kalau kita tidak
mulai dari diri sendiri. Siapa lagi yang
memulainya? Terutama sebagai generasi
muda kita harus berusaha mengubah mindset kita.
Mari jadi bangsa
yang peka, responsif dan bertanggung jawab di segala aspek. Negeri ini adalah negeri kita. Kekayaan yang menjadi tanggung jawab
kita. Maka dari itu, ayo kita bersama-sama rawat dan jagalah
baik-baik, ya! ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar