Hai, sahabat JOC.
Dalam update blog kali ini, JOC akan membahas tentang kegiatan Jakarta Osoji Club minggu kemarin(22 Juli).
Dalam update blog kali ini, JOC akan membahas tentang kegiatan Jakarta Osoji Club minggu kemarin(22 Juli).
Minggu kemarin, seperti minggu-minggu sebelumnya, volunteer yang tergabung
dalam Jakarta Osouji Club berkumpul di suatu tempat untuk beroperasi
membersihkan tempat tersebut. Minggu ini (22-7-12) sama seperti Minggu
sebelumnya, kami berkumpul di pintu XII Senayan dan tujuan operasi hari ini
adalah mengitari ring road untuk mengumpulkan sampah.
Tidak seperti Minggu sebelumnya yang sangat ramai dengan
orang-orang yang ingin berolahraga di sekeliling ring road, hari itu hanya
terlihat segelintir saja. Wajar, karena sudah memasuki bulan Ramadhan, dan para
muslim sudah memulai kewajiban mereka untuk berpuasa. Seperti yang dapat
diduga, sampah di sekeliling ring road tidak sebanyak minggu kemarin. Ditambah
lagi, sebelum kami memulai operasi, sudah ada beberapa orang petugas kebersihan
yang juga bekerja membersihkan ring road.
Jika memandang sepintas, ring road Gelora Bung Karno ini
cukup bersih jika dibandingkan dengan ketika penuh orang. Namun, tetap saja,
ketika kami memulai operasi, masih banyak sampah yang dapat kami kumpulkan (terutama
punting rokok). Ashida-san selaku ketua Jakarta Osouji Club sangat menyayangkan
hal ini, karena ternyata orang-orang Indonesia tidak mengenal budaya membawa kantung
asbak*. Padahal di Jepang sana, hampir setiap perokok membawa kantung asbak ini
kemana-mana sehingga tidak perlu lagi membuang puntung rokok di sembarang
tempat.
Selain puntung rokok, ternyata banyak sampah-sampah plastik serta
tutup botol yang tertanam dalam tanah (meski tidak terlalu dalam karena masih
dapat kami lihat dan kami kumpulkan). Ini menandakan bahwa sampah-sampah
tersebut sudah cukup lama berada disana. Meskipun dari pihak Gelora Bung Karno
sendiri telah menugaskan beberapa petugas kebersihan, ternyata masih banyak
sampah yang luput.
Menurut saya pribadi, tempat sampah yang berada di
sekeliling Gelora Bung Karno sudah cukup memadai dibandingkan tempat-tempat
lainnya. Namun mengapa masih begitu banyak sampah yang bertebaran? Tentu ini
kembali lagi kepada kesadaran masing-masing individu. Bukankan tidak terlalu
susah berjalan sedikit sampai ke tempat sampah untuk membuang sampah anda
dibandingkan duduk beristirahat dikelilingi sampah yang bertebaran?
Ada hal yang cukup menyenangkan dari kegiatan hari ini,
yaitu saat para orangtua yang memutuskan untuk ikut bergabung bersama-sama
membersihkan ring road membawa serta anak-anaknya. Saya rasa hal ini sangat
bagus untuk menumbuhkan kesadaran mereka akan kebersihan lingkungan. Andai
seluruh warga Jakarta mendapatkan pengalaman seperti itu sejak kecil, mungkin
sekarang Jakarta akan menjadi kota yang sangat berbeda dengan individu-individu
yang mempunyai kesadaran tinggi akan kebersihan.
Beberapa media juga datang untuk meliput kegiatan kami hari
itu. Media yang meliput JOC kemarin yaitu stasiun tivi RCTI dan Global TV. Mereka sangat tertarik dengan kegiatan kami dan mulai mewawancarai
beberapa orang dari kami. Tentu saja dengan senang hati kami menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari mereka. Kami berharap dengan adanya publikasi
seperti itu, akan ada lebih banyak lagi warga Jakarta (baik orang Indonesia,
Jepang atau siapapun) yang dapat mengerti tujuan kami serta ikut bergabung
untuk membersihkan kota Jakarta.
Wartawan media sedang meliput kegiatan JOC
Menciptakan kota Jakarta yang bersih adalah cita-cita kita
bersama. Oleh karena itu, jangan hanya menunggu pemerintah melakukan sesuatu,
lakukanlah apa yang bisa kita lakukan meski hanya sedikit. Tumbuhkan kesadaran
dalam diri, minimal untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat.
Note:
*Kantung asbak bentuknya seperti tempat koin. Puntung rokok yang
dimasukkan dalam kantung asbak ini akan mati dengan sendirinya. Kantung asbak
ini sangat praktis dan dapat dibawa kemana-mana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar